GuyubJateng – Klaten : Paguyuban Sedulur Dawet Bayat (SDB) menggelar gebyar dawet di lapangan Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Minggu (8/10/2023). Pada kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun ketiga paguyuban tersebut, sebanyak 3.000 gelas dibagikan dawet gratis.
Selain, paguyuban tersebut juga menyerahkan santunan kepada 18 anak yatim dan duafa. Kegiatan itu juga dimeriahkan 30 kelompok sound system yang memajang perlengkapan pengeras suara mereka di lapangan.
Selain itu, acara dimeriahkan pentas musik. Dawet Bayat dibagikan secara gratis oleh anggota paguyuban kepada warga yang berkumpul di lapangan itu sejak pagi. Pengunjung menikmati minuman yang menyegarkan tersebut di saat suhu menjelang siang yang panas terik.
Para penyaji minuman itu merupakan para pedagang Dawet asal Bayat, Klaten, yang berjualan di berbagai daerah. Pada Minggu (8/10/2023), mereka libur untuk memeriahkan gawe besar dengan kegiatan utama yakni aksi sosial di kampung halaman.
Ketua Paguyuban Sedulur Dawet Bayat (SDB), Partisipasi, 52, menjelaskan paguyuban itu terbentuk tiga tahun lalu dengan kegiatan utama aksi sosial. Anggotanya para pedagang dawet asal Desa Bogem sebagai desa awal mula terciptanya Dawet Bayat.
“Awalnya kami para pedagang jalan sendiri-sendiri. Hanya jualan kemudian pulang, tidur, besok jualan lagi. Kemudian kami saling sharing bagaimana kalau dijadikan sebuah perkumpulan yang nantinya bisa untuk tujuan sosial. Akhirnya terbentuk paguyuban ini,” kata Parti saat ditemui Solopos.com di sela kegiatan.
Kegiatan sosial menjadi agenda rutin paguyuban yang dikelola 17 pedagang Dawet Bayat, Klaten, saban tiga bulan sekali. Kegiatan di antaranya berupa santunan kepada anak yatim dan duafa. Total nilai santunan yang diberikan saban tiga bulan bisa mencapai Rp5 juta.
Kumpulkan Infak per Bulan
Dana santunan berasal dari iuran anggota yang mengumpulkan infak setiap bulan. Kegiatan mereka juga mendapatkan dukungan dari para pedagang Dawet Bayat yang tak jadi pengelola paguyuban. Jumlah total pedagang Dawet Bayat asal Bogem mencapai hampir 50 orang yang berjualan di berbagai daerah.
“Setiap bulan kami kumpulkan infak penghasilan. Kemudian dari hasil penjualan batok kelapa juga kami kumpulkan dan ditujukan kegiatan sosial,” kata Parti.
Selama dua tahun terakhir, ulang tahun paguyuban tersebut dimeriahkan dengan Gebyar Dawet. Kegiatan utamanya tetap berupa aksi sosial penyaluran santunan kepada anak yatim dan duafa serta pembagian minuman dawet gratis.
“Mudah-mudahan teman-teman tetap solid, Dawet Bayat semakin moncer dan bisa memberikan sumbangsih ke warga lainnya yang membutuhkan,” kata Parti.
Kegiatan itu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa Bogem. Kepala Desa Bogem, Tri Raharja, mengapresiasi aksi sosial para pedagang Dawet Bayat, Klaten, melalui paguyuban tersebut. Dia berharap Dawet Bayat semakin dikenal dan bisa mendunia.
Hal senada disampaikan Camat Bayat, Joko Purwanto. Dia mengapresiasi aksi sosial Paguyuban Sedulur Dawet Bayat di perayaan ulang tahun mereka. Joko berharap kegiatan sosial bisa diperluas dengan membantu warga di wilayah yang krisis air bersih pada kemarau ini.
“Semoga usaha dawet semakin laris dan berkah. Harapan saya, sebagian rezeki bisa dialokasikan untuk membantu wilayah yang mengalami kekurangan air bersih,” kata Joko.
Sumber Berita : solopos